• Jun 14, 2020
• gunungsari-batangan

Beternak ayam petelur lebih  banyak di pilih oleh pebisnis karena pemilik  usaha ini tidak perlu repot mencari bibit setiap kali masa panen tiba, sebab ayam petelur dapat menghasilkan telur berulang kali dan menjanjikan keuntungan berlipat ganda serta permintaan pasar akan produk telurpun seakan tidak akan pernah turun di sebabkan telur dapat di gunakan untuk beragam hal terutama untuk membuat berbagai jenis makanan dan manfaat telur sangat baik untuk tubuh karena telur memiliki protein dan nutrisi yang cukup tinggi sehingga banyak masyarakat yang mengkonsumsinya. Mengetahui hal tersebut Teguh Widodo yang beralamat RT 03 RW 02 Dukuh Sawo Desa Gunungsari menjalankan usaha ternak ayam petelur selain memberikan pendapatan yang stabil karena bisa di panen setiap hari, ayam petelur memiliki masa pruduktiv yang lama yaitu 1,5 sampai 2 tahun. Modal yang Dia gunakan antara lain untuk kandang ukuran 19 x 4 m untuk kapasitas 500 ekor kurang lebih habis Rp 4 jutaan, modal untuk bibit: harga bibit/ DOC per ekor nya rata rata  Rp 6000,- sampai Rp !0.000,-. Untuk harga Ayam yang siap bertelur per ekornya Rp 65.000,- , modal untuk pakan dan minum ternak, peralatan makan minum, pemanas serta obat- obatan. Biaya oprasional kapasitas 500 ekor diperkirakan cukup lumayan, terlebih ayam petelur membutuhkan  pakan yang cukup banyak, tapi Teguh Widodo tidaklah risau karena modal yang banyak akan menghasilkan keuntungan yang banyak pula. Setiap harinya Dia bisa menghasilkan telur kurang lebihnya 24 sampai 27 kg dengan harga saat ini per kilonya Rp 21.000. Di perkirakan dari hasil penjualan telur per bulan dikurangi modal awal termasuk biaya pembuatan kandang menghasilkan pendapatan bersih kurang lebih sebesar Rp 2,5 juta. Rencana kedepannya akan di tambah lebih banyak lagi untuk bibit ayam petelurnya jika mendapatkan bantuan modal, Dia yakin berkat keuletannya dan kegigihannya usahanya di bidang ternak ayam petelur akan semakin sukses.