Petani Bawang Merah Bp. Suratmin Desa Gunungsari Yang Sukses

  • May 18, 2020
  • gunungsari-batangan

Desa Gunungsari adalah daerah beriklim tropis dan tadah hujan, tapi untuk masalah sumber mata air cukup memadai, sehingga menarik petani yang satu ini yaitu Bp Suratmin beralamat di RT 08 RW 02 Dukuh Sawo Desa Gunungsari untuk mengembangkan budidaya bawang merah, menurutnya bawang merah merupakan salah satu komoditas holtikultura yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, dan juga bawang merah merupakan bahan utama yang menjadi andalan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, selain menyedapkan cita rasa masakan, bawang merah juga di percaya memiliki banyak manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh, sehingga bawang merah mempunyai prospek ekonomi yang sangat bagus dan mempunyai nilai jual yang cukup tinggi. Menurutnya kunci sukses petani bawang merah adalah keuletan dan harus paham betul tentang masalah penanaman serta pengelolaan budidaya bawang merah. Tips penanaman bawang merah antara lain : Jarak tanam bibit bawang merah jangan terlalu dekat dan jangan terlalu jauh, memilih bibit bawang merah yang unggul, mata menghadap keatas jangan terbalik, jangan menghuruk menutup lubang tanam terlalu keras, hindari musim hujan panjang/ terlalu banyak air karena akan menyebabkan bibit busuk jika terendam air. Ciri-ciri tanaman bawang merah yang sehat adalah ketika tanaman tumbuh tinggi terlihat subur dan menghijau. Adapun hama penyakit bawang merah antara lain : kutu grandong ( daun brintik ), otomasit (tiba-tiba tanaman mati), hama inul ( daun tumbuh melintir dan ada ulat ), untuk penyemprotan hama tersebut harus menggunakan pestisida yang tepat diantaranya : obat arjuno, obat jamur, Sumo dan lain-lain. Bawang merah dipanen dalam usia 70 hari sampai 3 bulan, semakin lama waktu pananamannya maka semakin baik kwalitas bawang merahnya, tapi petani memanen biasanya dalam waktu 3 bulan jika lebih dari itu rentan terserang hama ‘pungkas bp Suratmin’. Pada saat ini dalam lahan 3000 m2 bp Suratmin menggunakan bibit 250 kg biasanya bisa menghasilkan bawang merah saat di panen antara 2 ton sampai 3 ton apalagi pada saat pandemi covid-19 harga bawang merah melambung sangat tinggi , harga bawang merah menembus pasaran per kg Rp 50.000 an. Bp Suratmin tergolong petani bawang merah yang sukses.