Kerajinan Anyaman Bambu Dukuh Sawo Desa Gunungsari

  • Jun 21, 2020
  • gunungsari-batangan

Dukuh Sawo sudah puluhan tahun menjadi sentra kerajinan anyaman bambu, anyaman bambu adalah serat yang dirangkaikan menjadi sebuah kerajinan dan bernilai jual tinggi. Dan hampir warga dukuh Sawo bisa membuat kerajinan dari anyaman bambu fersebut seperti kukusan, keranjang ikan, tempat memeras kelapa, tampah, iler ( kipas ), Kaleak, tompo/ takaran beras dan lain sebagainya. Contohnya ibu Paseri Dukuh Sawo RT 01 RW 02 setiap harinya membuat tampah/ kaleak bersama suaminya, kandang membuat keranjang ikan, kadang membuat iler (kipas), sesuai permintaan bakul ayaman bambu. Proses pembuatan anyaman kerajinan bambu apus, ibu Paseri memulai dari membeli bambu apus, terus dipotong- potong sesuai anyaman yang di buat, kadang dipotong 2 ruas bambu, kadang 3 ruas bambu, bisa juga hanya satu ruas bambu, pemotongan bambu tersebut sesuai anyaman yang akan di buat, pemotongan bambu tersebut dengan menggunakan gergaji, setelah di potong- potong lalu di belah menjadi 8 bagian setelah itu di irati tipis- tipis barulah di anyam sesuai kebutuhan. Kebanyakan ibu Paseri membuat tampah/ kaleak bersama suaminya, anyaman tampahnya ada 2 macam yaitu tampah/ kaleak dari anyaman kulit bambu luar dan tampah/ kaleak dari anyaman kulit bambu dalam, harga nya pun berbeda.  Satu tampah/ kaleak  yang dari anyaman kulit luar, harganya mulai dari Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu, kalau tampah/ kaleak dari anyaman kulit dalam, satunya mulai dari Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu tergantung besar kecilnya diameter tampah/ kaleak tersebut. Setiap satu bambu apus bisa menghasilkan 15 tampah/ kaleak, setiap harinya ibu Paseri bersama suami bisa menyelesaikan anyaman tampah/ kaleak 8 buah, kadang juga dengan membuat  anyaman perasan kelapa,iler ataupun keranjang ikan, lalu di setorkan ke bakul anyaman tetangganya lalu bakul tersebut menjualnya di pasar bisa juga dijual atau di setor ke bakul anyaman bambu di luar daerah khususnya anyaman keranjang ikan misalnya setor Ke kampung- kampung Nelayan Desa Bajo, Desa Dukutalit, dan lain- lain. Walaupun membuat anyaman bambu secara tradisional hasilnyapun bisa memenuhi kebutuhan keluarganya.