• Jun 01, 2020
• gunungsari-batangan

Rutinitas bekerja sudah menjadi prioritas perangkat desa Gunungsari setiap waktunya, kesibukan yang melanda telah menjadi hal biasa bagi perangkat desa Gunungsari apalagi di saat pandemi covid-19 dengan adanya program-program bantuan untuk warga terdampak covid-19 yang di anggap warga masyarakat tidak tepat sasaran, data yang dijadikan acuan pemerintah propinsi untuk warga terdampak katagori  miskin baru akhibat covid-19 yang tidak sesuai dengan hasil pendataan pemerintah desa bersama RT dan RW, hal itu yang membuat pemerintahan desa disalahkan warga, perangkat desa Gunungsari diprotes sana-sini oleh warga sehingga membuat kami stres. Penyegaran pun kami lakukan di sela-sela waktu menangani masalah Bansos dampak Covid-19 dengan membuat Aquascepe. Dengan di pandu Bapak Carik Gunungsari yaitu Hari Agung Pambudi,  perangkat desa Gunungsari membuat Aquascepe sendiri. Aquascepe adalah tiruan ekosistim bawah air laut yang biasa bertemakan pegunungan, hutan, bahkan dunia bawah laut. Oleh karena itu aquascepe akan barisi seperti pasir, bebatuan, akar, berbagai tanaman air dan berbagai binatang air, dan aquascepe mempunyai berbagai gaya dalam pembuatannya. Kami sebagai pemula pecinta aquascepe menggunakan gaya aquascepe dengan menggunakan berbagai tanaman air, dan dalam penyusunannya juga mempunyai variasi harga dan ditentukan dari beberapa faktor antara lain ukuran aquarium, jenis tanaman,jenis binatang airnya, lampu penerangan,filter air, chiller atau pendingin. Alhamdulillah dengan melihat keindahan tiruan ekosistim di bawah air, melihat ikan berenang di aquarium memiliki maanfaat bagi kesehatan dan bisa menghilangkan stress. Tapi kita sebagai perangkat desa Gunungsari tetap bekerja profesional dan Amanah. Dan Masalah apapun bisa di selesaikan dengan pendekatan dan kekeluargaan, Semoga wabah Corona cepat berlalu dan kondisi kehidupan masyarakan segera normal kembali...Ammin.